HAKEKAT KOMUNIKASI
Isi
pembahasan :
1. Pengertian Komunikasi
2. Karakteristik Komunikasi
3. Prinsip Dasar Proses Komunikasi
4. Tingkatan Proses Komunikasi
5.
Model
Komunikasi; Model Dasar dan Pengaruh
Pengertian Komunikasi
Beragam pendapat yang dikemukakan oleh scholar atau sarjana
tentang yang dimaksudkan dengan komunikasi (lebih kurang 126 buah, Frank EX.
Dance dalam Sendjaja, 1998: 7). Namun jika ditarik benang hijau maka dapat
dirangkum dalam sebuah kalimat “Proses penyampaian ataupun pertukaran pesan
dengan sebuah maksud ataupun tidak (maksud) sesuatu”.
Karakteristik Komunikasi
Ø Proses
Ø Disengaja dan mempunyai tujuan
Ø Menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari partisipan komunikasi.
Ø Bersifat simbolik
Ø Bersifat transaksional.
Ø Menembus ruang dan waktu.
Prinsip Dasar Proses Komunikasi
Harus ada:
Ø Sumber/Pengirim atau yang melakukan pertukaran pesan.
Ø Pesan yang dikirimkan ataupun dipertukarkan.
Ø Media sebagai alat penyampaian atau penghubungan pesan dari satu pihak
kepada yang lain.
Ø Penerima atau yang melakukan penyampaian atau pertukaran pesan kembali.
Tingkatan Proses Komunikasi
Ø Komunikasi dengan
Ø Masyarakat luas
Ø Komunikasi Organisasi
Ø Komunikasi Kelompok
Ø Komunikasi dlm Kelompok
Ø Komunikasi Antar Pribadi
Ø Komunikasi Intra Pribadi
Model Komunikasi
Pengertian dan Fungsi Model
Model Dasar
Model Pengaruh
Pengertian Model
Littlejohn (1983: 12) mengatakan bahwa “In a board sense the term
model can apply to any symbolic representation of a thing process, or idea”
.
Artinya, dalam pengertian luas, pengertian model menunjuk pada setiap
refresentasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan/ide.
Ini berarti bahwa, menurut Sendjaja (PIK, hal 54), model bisa berbentuk
gambar-gambar grafis (seperti yang sering dijumpai dalam bidang eksakta dengan
model-model grafik balok, tangga, dsbnya.), verbal (seperti Monas untuk
mengambarkan Jakarta), dan matematikal (seperti rumus-rumus matematika dengan
akar, rata-rata, dsbnya).
Dalam konteks ini, tidak berarti bahwa model sama dengan teori, seperti
yang dapat dipahami melalui pendapat Littlejohn dan Hawes (1983).
Teori merupakan penjelasan (explanation), sementara model hanya
merupakan refresentasi (representation). Dengan demikian, model
komunikasi dapat diartikan sebagai refresentasi dari suatu peristiwa
komunikasi. Model tidak berisikan penjelasan mengenai hubungan dan interaksi
antara factor-faktor atau unsur-unsur yang menjadi bagian dari model.
Penjelasannya diberikan oleh teori.
Fungsi Model
Menurut Deutch, 1966, seperti yang dikutip oleh Sendjaja dkk (PIK, UT,
1998, hal. 54).
“Model dalam konteks ilmu pengetahuan social, mempunyai empat (4)
fungsi. Pertama, fungsi mengorganisasikan. Artinya, model membantu kita
mengorganisasikan sesuatu hal dengan cara mengurut-urutkan serta mengaitkan satu
bagian/system dengan bagian/system lainnya, sehingga kita memperoleh gambaran
yang menyeluruh, tidak sepotong-sepotong.
Kedua, model membantu menjelaskan. Meskipun model pada dasarnya tidak
berisikan penjelasan, namun model membantu kita dalam menjelaskan tentang suatu
hal melalui penyajian informasi yang sederhana. Tanpa model, informasi tentang
suatu hal akan tampak rumit atau tidak jelas (ada pepatah yang mengatakan
begini; Hadits berdalil atau harus ada dalilnya, kata bermisal atau harus ada
contohnya, pen.)
Ketiga, fungsi “heuristik”. Artinya, melalui model, kita akan
dapat mengetahui sesuatu hal secara keseluruhan. Karena, model membantu kita
dengan memberikan gambaran tentang komponen-komponen pokok dari sebuah proses
atau system
Keempat, fungsi prediksi. Melalui model, kita dapat memperkirakan
tentang hasil atau akibat yang akan dapat dicapai. Oleh karena itu, dalam dunia
ilmiah model ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar bagi
para peneliti dalam merumuskan hipotesis, yakni pernyataan-pernyataan yang
berisikan penjelasan mengenai kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antara
satu factor dengan factor/factor-faktor lainnya”.
Model Dasar
Denis McQuail dan Sven Windahl (1981) dalam bukunya menginventaris dan
menjelaskan 28 buah model komunikasi. Kedua puluh delapan model komunikasi ini,
menurut McQuail dan Windahl dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok,
iaitu:
1. Disebut dengan istilah model-model dasar komunikasi.
2. Berkenaan dengan model pengaruh personal, penyebaran dan dampak
komunikasi massa terhadap perorangan.
3. Model tentang efek komunikasi massa terhadap kebudayaan dan masyarakat.
4. Model yang memusatkan perhatian pada khalayak, dan
5. Model komunikasi tentang system, produksi, dan alur media massa.
Model Dasar
1. Model Lasswell, seperti berikut:
Who Says What In
Which Channel To Whom With What Effect
(Siapa) (Mengatakan Apa (Saluran
Apa (Kepada Siapa) (Akibatnya apa)
2. Model Komunikasi Sirkuler dari Osgood dan Schramm
Message
Channel
encoding decoding
Source/ interpreting interpreting Receiver/
Receiver decoding encoding Source
Message
Channel
Feedback
Melalui
model komunikasi sirkuler dari Osgood dan Schramm di atas telihat bahwa proses
komunikasi berjalan dua arah dengan fungsi ganda antara ke dua pelaku
komunikasi, atau disebut juga dengan dwi fungsi, satu sisi pelaku komunikasi
berperan sebagai sumber (source), yakni ketika menyampaikan pesan, dan
disisi lain berfungsi sebagai sasaran atau penerima pesan (receiver),
yaitu ketika menjadi sasaran atau penerima dari pesan yang disampaikan oleh
pelaku komunikasi yang lain.
3. Model
Komunikasi Gerbner
Model
komunikasi yang dikembangkan oleh Gerbner mencakup 10 unsur sebagai berikut:
Ø Someone (Komunikator dan komunikan)
Ø Perceives an event (Persepsi)
Ø And reacts (Reaksi)
Ø In a situation (Situasi
pisik/psikologis/social)
Ø Through some means (Saluran/media)
Ø To make available materials (Distribusi,
administrasi)
Ø In some form (Bentuk, struktur, pola)
Ø And context (Konteks, setting)
Ø Conveying content (Makna pesan)
Ø Of some consequence (Akibat, hasil)
4. Model
Komunikasi C. Shannon and Warren Weaver
Seperti pada
model berikut:
M S R-S M
IS T R D
N.S
NB.
IS = Information
Source (Sumber Informasi)
M = Message
(Pesan)
T = Transmitter (Alat/Saluran
Penyampaian Pesan)
S = Signal (Sinyal, dalam bentu
Tanda-tanda)
RS = Received
Signal (Sinyal Yang Diterima)
R = Receiver (Penerima)
D = Destination (Tujuan, Dampak).
NS = Noise
Source (Sumber Gangguan).
5. Model
Komunikasi DeFleur
Mass medium
device
Perangkat
media masa
Source Transmitter Channel Receiver Destination
Noice
Destination Receiver Channel Transmitter Source
Feedback
device
NB. Transmitter
= Alat pengolah informasi